Jumat, 02 November 2012

TETAP NOMOR SATU


Dari New York, fashionista langsung bertolak menuju London untuk menyaksikan koleksi terbaru yang ditawarkan para pelaku mode negeri asal Kate Middleton tersebut.

Hasil survei Global Language Monitor (GLM),lembaga survei independen untuk kota-kota mode paling berpengaruh dunia, kembali menetapkan London sebagai kota mode nomor satu. Ibukota Inggris itu mengalahkan New York yang kini berada di posisi dua. Selanjutnya, posisi lima besar berturut-turut ditempati oleh Barcelona, Paris,dan Madrid. Alasan yang menjadikan London sebagai nomor wahid selama dua tahun terakhir adalah pengaruh magis sang Duchess of Cambridge.

Selain itu,popularitas London sebagai fashion capital juga didorong gelaran Olimpiade 2012 yang dianggap sebagai yang paling fashionable. ”Kemenangan London selama dua tahun berturutturut ini disebabkan dua peristiwa penting berskala internasional. Yang pertama, Royal Wedding dan popularitas Kate Middleton sebagai fashion icondan yang kedua Olimpiade London 2012 baru-baru ini,”kata Fashion Director GLM Bekka Payack. Kendati demikian,Payack masih mengakui kekuatan Paris sebagai pusat high-fashion.

”Untuk ibu kota high-fashion, Paris memang nomor satu,tapi media lebih memilih London sebagai kota mode utama. Begitu juga dengan Barcelona yang satu tahun terakhir ini sering muncul di media,”ujar dia. Bertahannya London di peringkat kota mode teratas tentu saja membuat ibu kota Inggris itu bersolek tanpa ragu di atas catwalk. Jajaran desainer kenamaan London seakan tak mau kalah dengan glamorama yang baru saja disuguhkan New York. Karenanya, tak lama setelah Calvin Klein menutup panggung mode New York, Somerset House di pusat Kota London langsung membuka pintunya.

Gelaran pekan mode London dimulai dengan Wali Kota London Boris Johnson yang memberi sambutan sekaligus mengucapkan selamat kepada London atas prestasinya sebagai ”The Fashion Capital of The World”selama dua tahun berturut-turut. ”Peringkat itu merupakan kabar gembira tidak hanya bagi London, tapi sekaligus menunjukkan kekuatan industri mode secara ekonomi,” sebut Johnson. Dia menambahkan, industri mode London mampu menarik 80.000 tenaga kerja dan berkontribusi atas pemasukan sebesar USD33 miliar bagi ekonomi Inggris.

”Jika kekuatan ini bisa kita manfaatkan untuk membantu kaum muda London pada saat-saat sulit seperti sekarang ini,maka bukan tidak mungkin kita bisa mengurangi pengangguran. Industri ini juga bisa memberi wadah yang tepat bagi kaum muda bertalenta.Saya yakin, ke depannya kita bisa terus mempertahankan peringkat London sebagai kota mode utama dunia,”ungkap dia. Sementara,Chairman British Fashion Council (BFC) Harold Tilman mengatakan,London yang meskipun dianggap edgy,masih kalah bila dibandingkan dengan New York dan Paris yang sudah stabil di mata pelaku mode.

”Tahun ini merupakan milestone bagi mode London,yang tentu saja harus kita pertahankan,”ujar Tilman. Musim ini,gelaran London Fashion Weekakan menghadirkan lebih dari 100 pertunjukan catwalkuntuk koleksi busana pria dan wanita,juga 200 pameran mode untuk musim semi dan musim panas 2013.Adapun Samantha Cameron,istri Perdana Menteri Inggris,yang merupakan Duta BFC, tidak ketinggalan mendukung jalannya London Fashion Weekdengan setia menghadiri setiap pertunjukan.

”Saya percaya mode memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Inggris.Karena itu,saya bangga bisa menjadi duta dari organisasi yang mewadahi para pelaku mode Inggris,”kata Cameron. Di atas catwalk,desainer London menyajikan warna-warni.Sebut saja Jasper Conran yang menonjolkan gaya playfuluntuk musim semi mendatang. Conran memadukan tema retro ala Amerika lewat motif bunga psychedelic,bintang,dan garis,denim, serta napas kasual ala Woodstock.

Sementara, John Rocca memilih tampilan penuh volume,ruffles,dan busana berbahan organzamultilapis.Panggung Moschino Cheap and Chic juga menunjukkan napas retro lewat gaun-gaun pesta bergaya flirtydan permainan warna kontras. Panggung London tidak hanya milik desainer-desainer papan atas, melainkan juga para pendatang baru. Huishan Zhang,desainer berdarah China,membuktikan bahwa London adalah tempat yang tepat untuk melakukan debut.Dengan menonjolkan motif tradisional China yang diolah dalam sentuhan modern,Zhang sukses memesona para penikmat mode.

Cheongsamhadir kontemporer dengan kerah berdetail kristal,juga palet tidak biasa layaknya hijau mint, biru kehijauan,dan ungu gelap. Zhang merupakan lulusan sekolah mode Central St Martin dan pernah magang selama satu tahun bersama Christian Dior,sebelum memutuskan mengembangkan labelnya sendiri. Koleksi debutnya di panggung London berhasil memikat dua buyer.

”Dia memberikan koleksi yang bisa diakses semua umur dan kalangan, kemampuan unik yang belum tentu dimiliki seorang desainer muda,” kata konsultan desain Anne Tyrrell. ”Dia adalah desainer berbakat yang harus dicermati,”pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar