Jumat, 16 November 2012

Smart Tips Tidak Salah Pilih Jilbab


Saat ini, variasi hijab sudah sangat berkembang, namun nggak semua style itu cocok digunakan oleh semua orang. Memang ada hal yang harus diperhatikan dalam memilih jilbab atau hijab agar nantinya kita tidak menyesal. Apa saja ya yang harus diperhatikan dalam berbusana hijab?
1. Syar'i
Bagaimana hijab yang syar'i? Tentunya yang menutup rambut, belakang punggung dan dada. Sebelum kita melangkah pada gaya dan model, pastikan hijab kita sudah menutup bagian tubuh kita dengan baik sesuai dengan syari'at Islam sebagaimana muslimah.
2. Model dan Bentuk
Pilihlah model dan bentuk yang sesuai dengan wajah Anda. Untuk inner jilbab, lebih direkomendasikan inner jilbab ninja yang saat ini sudah banyak dipasarkan. Area coveringnya lebih jauh hingga ke dada dan itu akan sangat menguntungkan bila kita menggunakan jilbab pashmina maupun segi empat. Untuk gaya jilbab, pilihlah yang sesuai dengan bentuk wajah. Saat ini sudah banyak kreasi hijab yang juga sering Vemale share di sini, untuk para hijabers. Bila Anda tidak ingin ribet, saat ini tersedia pashmina atau jilbab instan, namun perhatikan bentuk dan lubang masukan wajahnya ya, Ladies.
3. Warna dan Motif
Pilih warna yang sesuai dengan kulit dan pakaian yang akan digunakan. Pada dasarnya saat ini warna apapun bisa digunakan bagi semua jenis kulit, namun kita juga wajib menyesuaikan dengan pakaian kita. Bila Anda menggunakan pashmina dengan motif, usahakan warnanya tidak akan membuat penampilan Anda nampak aneh. Beberapa waktu lalu trend flowery chiffon sempat sangat digemari. Saat ini motif pashmina sudah lebih berkembang seperti tie dye, tribal, garis-garis, tartan dan lain sebagainya
4. Bahan
Memilih bahan sama dengan memilih kesan, tapi jangan lupa untuk mengutamakan kenyamanan. Kesan yang cantik, ringan dan mewah, bahan-bahan seperti chiffon dan paris bisa jadi pilihan. Bahan seperti ini cocok untuk Anda yang ingin tampil istimewa atau menghadiri event khusus. Bahan pashmina kaos atau rayon, cocok digunakan sehari-hari dalam penampilan yang santai dan nyaman. Bahan viscose yang biasanya di kedua sisi ujungnya terdapat tassel cocok untuk memberikan kesan stylish dan klasik. Sedangkan penampilan dengan pashmina atau hijab satin juga bisa digunakan untuk penampilan yang lebih istimewa.
5. Tujuan Pemakaian
Jangan lupa untuk sesuaikan pashmina dengan tujuan pemakaian. Pilih pashmina atau jilbab yang multifungsi sehingga bisa digunakan dalam beberapa momen yang berbeda. Atau secara bertahap mengoleksi pashmina dari berbagai bahan dan warna agar bisa dikombinasikan penggunaannya.
Yang wajib kita perhatikan adalah kesan pashmina dan hijab yang kita beli. Sudah cukup menutup kah? Nyamankah? Serbagunakah? Oleh karena itu membeli produk seperti ini sebaiknya langsung di tempat. Namun bila Anda membeli secara online, pastikan Anda mendapatkan informasi barang sejelas mungkin. Semoga bermanfaat, Ladies.

Rangkaian Busana Jadul Elegan di Retro Nouveau JFW 2013


Brand kosmetik rambut khusus untuk para profesional ini meluncurkan rangkaian color collection nya yang dinamakan dengan Retro Nouveau. Dan khusus di perhelatan JFW tahun ini, L'Oreal Professionnel mengadakan sebuah pagelaran hair and fashion show di atrium Plaza Senayan, Selasa (6/11) lalu.
Berusaha membawa nuansa retro sinematik ala Hollywood era tahun 50-60an, L'Oreal Professionnel menggandeng 3 desainer muda papan atas yang terkenal dengan desainnya yang anggun, feminin, dan mempercantik bentuk tubuh wanita; Yogi Pratama, Soko Wiyanto, dan Hian Tjen.
Pagelaran RETRO NOUVEAU Autumn-Winter 2012/13 Color Collection ini dibuka dengan musik dan tarian yang sekejap mengembalikan kita ke gemerlapnya retro Hollywood yang glamor.

Lalu kemudian, penyanyi dan selebritis serba bisa Dewi Sandra ikut serta dan menari bersama para model dan penari. Artis cantik ini menyapa para penonton dan menyambut Cristophe Gaillet, Hairdresser Ambassador LP dari Prancis serta para penata rambut lainnya ke panggung untuk melakukan hair show, dan kemudian menata rambut Dewi dan model lainnya dalam waktu singkat.
Setelah hair show berakhir dengan hasil penataan rambut yang cantik dan unik, para model pun keluar memeragakan rancangan dari desainer pertama,Yogie Pratama. Koleksi pertama yang didominasi warna deep tosca dengan efek shimmer pada kain berpadu sempurna dengan penataan rambut dari Arie S. Hidayat dan Bambang Haryono.
Koleksi kedua dari Yogie Pratama bernuansa cerah namun tetap feminin dengan warna putih dengan ornamen sulaman warna kuning. Penataan rambut ala Twiggy yang boyish dari Lie Kuang terlihat semakin cute, dipadukan dengan dress mod pendek karya Yogie Pratama.


Kolaborasi kedua, antara desainer Soko Wiyanto dan hairdresser Irwan R Doke dari salon Irwan Team, mampu memukau para penonton dengan ornamen ruffles yang cantik serta warna pastel abu dan nude yang soft.
Selain itu tekstur gelombang di kain serta sentuhan gelombang khas Elizabeth Taylor di rambut para model memberikan nuansa feminim yang romantis di kolaborasi antara Soko Wiyanto dan Hairdresser Ambassador LP Indonesia lainnya, Andy Lie.
Koleksi yang terakhir merupakan koleksi yang edgy dan bold dari Hian Tjen dan Cristophe Gaillet serta Skyler McDonald, Hairdresser Ambassador LP dari Inggris.
Perpaduan antara warna-warna terang yang berani serta sentuhan logam keemasan, dan juga penataan rambut de coiffed-chignon serta high bun selayaknya Brigitte Bardot, menutup show siang itu dengan elegan.


Catatan Festival Film Cannes ke-64: Sutradara Perempuan, dari Mesir Hingga ke Cannes


Saya punya janji-temu dengan Ayten Amin, seorang sutradara Mesir. Kami berjanji bertemu sore itu di Village International, Cannes. Saya tidak tahu bagaimana tampangnya. Saya menduga: mungkin seorang pria dengan rambut agak tebal dan wajah kearab-araban. Maka saya amati setiap wajah, sambil mencoba membaca papan nama yang tergantung di leher setiap orang. Di tengah lalu lalang orang-orang yang memenuhi area kecil Les Cinema Du Monde, saya tak kunjung menemukan pria ini. Hampir putus asa ini ketika tak sengaja saya melihat seorang perempuan keluar dari ruang fotokopi di hall Les Cinema Du Monde. Di papan nama yang tergantung di lehernya tertulis: Ayten Amin. Oh, ternyata ia seorang perempuan. Ayten tertawa maklum. Ini bukan yang pertama kalinya, kata Ayten. Orang-orang asing sering menganggap Ayten nama laki-laki.
Ayten adalah sutradara generasi baru di Mesir. Perempuan berumur 31 tahun ini datang ke Cannes untuk mengawali film pendeknya Spring 89 yang diputar di Short Film Corner. Selain itu ia datang untuk mencari dana menyelesaikan film panjangnya yang pertama, 69 Messaha Square.
Berlatar belakang sutradara iklan, Ayten berusaha meyakinkan calon-calon produser yang bertebaran di Cannes untuk mewujudkan 69 Messaha Square. “Mungkin kedengarannya klise, tapi tidak ada produser di Mesir yang tertarik membiayai film saya,” kata Ayten. Padahal 69 Messaha Square memenangkan penghargaan di Cairo Film Connection sebagai proyek terbaik pada Desember 2010 lalu. “Saya harus bicara langsung dengan calon pendonor demi proyek ini,” kata Ayten.
Ayten bukan yang pertama. Menghadapi masalah internal maupun eksternal yang beruntun, banyak sutradara Mesir yang akhirnya sukses menembus pasar internasional.  Di Festival Film Cannes, nama Youssef Chahine adalah sutradara Mesir yang paling menonjol kehadirannya. Setidaknya 7 judul film yang disutradarai Chahine pernah masuk seleksi dalam berbagai program resmi Festival Film Cannes; yaitu Sun Of The Nil (1951), The Sparrow (1973), Adieu Bonaparte (1985), The Sixth Day (1987), Alexandria Again and Forever (1990) Destiny (1997), The Other(1999), dan Alexandria…New York (2004).  Chahine kemudian mendapatkan penghargaan a lifetime achievement award di Cannes Film festival 1997.
Selain The Sparrow, film-film Chahine semuanya mendapat dana dari luar Mesir. “Meskipun kami mencari dana di luar, bukan berarti kami membuat film berdasarkan selera luar juga. Saya membuat film untuk ditonton semua penonton yang ingin menonton,” kata Ayten menyangkal anggapan banyak orang bahwa dana luar berarti selera luar.
Ketidakpastian tersedianya dana untuk membuat film membuat banyak sutradara Mesir bertebaran mencari celah di manapun ada kesempatan. “Kami banyak berharap dengan adanya revolusi Januari lalu, situasi akan berubah, tapi tentu dampak dari revolusi ini tidak bisa dirasakan dalam waktu dekat. Jadi untuk sementara, sebagai pembuat film, kami belum bisa terlalu banyak berharap dari siapapun. Kami lakukan apa yang kami bisa dulu,” kata Ayten.
Para Sutradara Perempuan
Sebuah kebetulan, hingga di hari kedua Cannes Film festival berlangsung, sudah ada tiga karya sutradara perempuan di seksi kompetisi utama yang ditayangkan.Sleeping Beauty karya Julia Leigh, We Need To Talk About Kevin karya Lynne Rhymes dan Polisse karya Maiwenn Le Besco.

Sleeping Beauty karya film pertama novelis Australia, Julia Leigh secara mengejutkan, tidak mengecewakan. Sebagai karya pertama, Leigh berani mengeksplorasi dongeng Sleeping Beauty dari sudut erotisme. Sinopsis yang cukup ambisius. Karena itu tidak heran, skenario Sleeping Beauty pernah masuk dalam daftar ‘The Hollywood Black List’ script ditahun 2008, sebagai skenario yang gagal diproduksi.
Julia Leigh mencoba mengangkat Sleeping Beauty dengan premis ‘use your imagination‘. Dengan premis itu, Leigh merasa bisa bermain, mempergunakan sinema sebagai taman eksplorasi. Di sinilah kemudian terlihat bahwa Leigh belum sepenuhnya bisa sepiawai mentornya Jane Campion dalam meramu imajinasi. Meski begitu, bisa dipastikan Leigh akan kembali lagi ke Cannes di tahun-tahun mendatang.
Lynne Ramsay hadir dengan thriller emosional We Need To Talk About Kevin. Film yang dikonstruksi dengan sangat baik ini pastinya akan meremukkan banyak hati para ibu. Ramsay dengan piawai mengekplorasi kondisi psikologis karakter seorang ibu yang punya hubungan sulit dengan anak remajanya yang juga sulit. Perkembangan hubungan seorang ibu dan anaknya memang akan selalu menjadi rahasia waktu. Sejauh ini, We Need To Talk About Kevin menjadi film yang paling banyak dibicarakan dan mendapat tepuk tangan yang meriah dari para kritikus dan wartawan film.
Karya yang cukup mengejutkan lahir dari tangan sutradara sekaligus artis Perancis, Maiwenn. Mantan pasangan Luc Besson ini membuat film berjudul Polisse, tentang satuan polisi unit khusus perlindungan anak di Perancis. Terlihat jelas film ini dipersiapkan dengan matang hingga realita yang ditawarkan nyaris menyamai film dokumenter.  Kekurangan ada di sana sini, tapi sebagai sutradara yang baru membuat tiga film, Maiwenn jelas patut diperhitungkan serius.
Selanjutnya para filmgoers menunggu Hanezu No Tsuki karya Naomi Kawase yang akan melengkapi kwartet sutradara perempuan dalam seksi kompetisi utama memperebutkan Palem Emas. Sepanjang sejarahnya, baru kali inilah Festival Film Cannes menempatkan 4 nama sutradara perempuan dalam seksi kompetisi utama.
Akankah dalam penyelenggaraannya ke-64 ini Cannes memenangkan film dari sutradara perempuan mengikuti jejak Jane Campion yang berhasil membawa pulang Palm D’Or tahun 1993 dengan The Piano?

Kamis, 15 November 2012

Melompat Indah di Lantai Balet


Balet bukan sekadar tarian. Dalam balet, pencintanya belajar tentang keseimbangan, kekuatan, kelenturan, dan keindahan hidup.

Claresta Alim (21) tampil memukau ketika memerankan Cinderella pada pertunjukan balet Marlupi Dance Academy di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, 2-4 November. Dengan dandanan seorang putri, ia berlari sambil melompat dalam gerakan grand jet, yaitu melompat dengan posisi kedua kaki lurus sejajar lantai.

Pasangan menarinya, Jun Tanabe asal Jepang, mempertontonkan gerakan memutar berulang-ulang pada satu kaki atau pirouette. Tepuk tangan penonton bergemuruh ketika tubuh Tanabe terlihat begitu ringan meloncat-loncat dengan gerakan indah.

Tari balet yang tampak ringan itu sejatinya dibentuk oleh gerakan-gerakan rumit yang membutuhkan latihan bertahun-tahun. Kedisiplinan menjadi kunci utama sehingga Claresta dan Tanabe begitu lincah menari balet.

Claresta jatuh cinta pada balet karena bertumbuh dalam keluarga penari balet. Neneknya, Marlupi Sijangga (75), sudah menjadi penari balet sejak sebelum Indonesia merdeka. Ibunya, Fifi Sijangga (46), turut mengajar balet hingga kini memiliki lebih 2.500 murid balet di Jakarta dan Surabaya.

Pada usia delapan tahun, Claresta sama sekali tak punya bekal untuk menjadi penari balet karena tubuhnya gendut dan pendek. Namun, ia pantang menyerah. Didorong mimpi menjadi penari balet profesional, Claresta lantas rajin berlatih hingga tubuhnya memanjang.

Setiap hari, ia menyediakan waktu hingga tiga jam untuk berlatih. Saking seringnya berlatih balet, Claresta bisa berganti pointe shoes atau sepatu khusus balet sekali dalam sepekan. Sepatu yang rusak harus diganti agar penari tidak cedera. Sempat mengambil kursus menari balet di Beijing Dance Academy dan Los Angeles Summer Ballet Intensive, kini Claresta menjadi guru balet di Art Ballet Theatre of Florida.

Kerja keras
Berbeda dengan Claresta yang berasal dari lingkungan balet, Resti Oktaviani (18) sama sekali tak memiliki warisan darah penari balet. ”Tapi, balet jadi kegiatan sehari-hari. Lama-kelamaan jadi suka. Latihannya harus serius, nggak boleh main-main,” kata Resti.

Dengan kerja keras berlatih 2-3 jam per hari dari usia empat tahun, Resti terpilih mewakili Indonesia dalam kompetisi balet Genee Award di Selandia Baru pada awal Desember mendatang. ”Nanti, aku harus membawakan tari balet buatan sendiri,” ujarnya menambahkan.

Kerja keras juga menjadi kunci utama keberhasilan Marlupi dalam memasyarakatkan tari balet. Marlupi berkenalan dengan balet pada usia 13 tahun, ketika menyaksikan anak-anak Belanda berlatih balet di Surabaya.

Marlupi lantas menjadi satu-satunya orang Indonesia yang berlatih di sekolah balet. Pada masa itu, balet masih menjadi barang langka. Marlupi harus berburu kain ke pasar-pasar tradisional untuk membuat baju balet. Sebelum pementasan, keringatnya sudah bercucuran karena harus menggotong sound system sendiri.

Ia lalu mendirikan sekolah balet sejak tahun 1956. Murid-muridnya berasal dari beragam lapisan sosial, dari bayi hingga orang dewasa. Mereka belajar tari balet bertaraf internasional dengan lisensi Royal Academy of Dance London dan Beijing Dance Academy. Hingga sekarang, Marlupi masih mengajar tari balet dari pagi hingga malam hari. Untuk memasyarakatkan balet, Marlupi antara lain meleburkan tari balet dengan cerita tradisional, seperti Joko Tarub. ”Supaya budaya kita bangkit,” tuturnya. 

Langka penari pria 
Balet memang lebih banyak digemari perempuan. Tak hanya dapat menjaga tubuh tetap ramping, balet juga melatih kedisiplinan dan menumbuhkan kepercayaan diri. Lewat balet, pencinta balet dilatih kreatif dan berimajinasi.

Selain tari solo, balet juga ditarikan berpasangan (pas de deux) dan ditarikan massal dalam corps de ballet. Sayangnya, tari balet di Indonesia belum diminati anak-anak lelaki. Michael (20), misalnya, menjadi satu-satunya murid laki-laki di Marlupi Dance Academy. Awalnya, Michael belajar balet karena dorongan ibunya. Dari awalnya terpaksa, Michael menemukan keasyikan pada balet. Dengan belajar balet, ia menjadi lebih mudah mempelajari tari jenis lain yang digandrungi anak muda, seperti hip hop.

Pelatih balet dari Arts Ballet Theatre of Florida, Vladimir Issaev, juga menjadi satu-satunya pria dari kota asalnya di Siberia yang menjadi penari balet. ”Menjadi penari balet tetap bisa macho. Buktinya, ya, aku ini,” kata Vladimir sembari tertawa. 

Lewat balet, Vladimir melanjutkan, ia bisa berbicara dengan banyak orang dari beragam bangsa. Bahasa tubuh menjadi bahasa universal untuk berkomunikasi dalam pertunjukan balet yang memang selalu tidak dilengkapi dialog. 

Tak melulu hanya tari, penari balet juga dituntut bisa berbicara lewat mimik wajah. Para pencinta balet ini menari dengan senyum terus tersungging di wajah. Manusia bisa terlihat begitu indah di atas lantai balet....

Donita Kagumi Rancangan Biyan Wanaatmadja


RANCANGAN  Biyan Wanaatmadja selalu mengundang decak kagum siapa pun, tak hanya kalangan umum tapi juga para selebriti. Donita, salah satunya.

Model, presenter dan aktris, Donita begitu mengagumi rancangan desainer Biyan. Mantan kekasih Rendy Pangalila yang tampak hadir dalam Biyan Annual Show 2012/2013 tersebut mengatakan karya Biyan memang selalu terlihat indah.

"Koleksi kali ini keren sekali. Bagus banget. Tidak ada kata lain yang bisa menggambarkannya selain bagus," tutur Donita yang ditemui Okezone di Hotel Mulia, Jakarta usai show Biyan, Rabu, 6 Juni 2012.

Donita termasuk penyuka karya-karya Biyan. Apalagi, Biyan merupakan salah satu sponsor produk kecantikan yang dibintanginya sehingga sering bersinergi.

Kekaguman serupa pun dilayangkan desainer Didiet Maulana. Pemilik label Ikat by Didiet Maulana tersebut juga begitu mengagumi rancangan Biyan.

"Koleksi kali ini merupakan sesuatu yang sangat fresh dan muda. Pemilihan material, bahan, dan look secara keseluruhan sangat tropical. Semuanya bisa dipakai dan very wearable," ungkapnya.

Lewat ajang Biyan Annual Show tersebut, Didiet menangkap inspirasi besar akan keindahan floral.

"Banyak motif floral tropical yang dipakai Mas Biyan sangat kuat dan inspirasi dari alam sangat jelas, serta terlihat feminin," tutupnya.

5 Fakta tersembunyi Giorgio Armani


Gaya busana elegan, aksesoris dengan desain inovatif, serta kosmetik. Rasa-rasanya tak ada yang bisa menandingi kerajaan fashion Armani. Tak hanya meluncurkan berbagai macam label busana, kerajaan Armani juga merambah dunia properti dengan membangun restoran dan hotel.
Bicara soal Armani tentu tak akan lepas dari Giorgio Armani, sang pendiri kerajaan Armani di tahun 70-an. Selain terkenal dengan kreativitasnya yang tak pernah mati, Georgio Armani juga dikenal sebagai desainer yang penuh kontroversi dan seorang perfeksionis.
Namun, di balik semua citra di depan kamera itu, Askmen membeberkan lima rahasia yang tak banyak diketahui orang tentang pria yang baru berulang tahun 11 Juli lalu ini.
1. Giorgio Armani tak pernah merokok
Pada pertengahan tahun 1970-an, saat Giorgio Armani meluncurkan merek fashion miliknya, mengonsumsi ganja dan obat-obatan adalah hal yang wajar. Tapi Armani melewatkan semuanya. Bahkan, dia tak pernah menyentuh rokok sedikit pun. Armani lebih fokus pada pekerjaannya dan lebih memilih untuk melakukan fitnes. Pria yang pernah menjadi body-builder ini juga seorang vegetarian.

2. Giorgio Armani tak pernah berhutang
Lahir dari keluarga miskin di Piacenza, Italia, Armani telah bekerja keras untuk mengumpulkan uang sebelum dia memutuskan untuk membuat label pakaian bersama sahabatnya Sergio Galeotti. Sejak kecil dia tak pernah berhutang. Bahkan, Armani mendanai peluncuran label busananya dengan menjual mobil volkswagen miliknya.

3. Menjadi desainer awalnya adalah sebuah 'kecelakaan'
Armani mengaku bahwa jika dia bisa mengulangi hidupnya kembali maka dia akan menjadi editor film, bukan desainer. Armani adalah penggemar berat film dan sangat mencintai pekerjaannya dalam dunia film. Hollywood lah yang melambungkan namanya sebagai desainer setelah pakaian hasil rancangannya yang dikenakan Richard Gere dalam film American Gigolo mendapatkan tanggapan yang hebat.

4. Armani memilih Tom Ford untuk meneruskan kejayaannya
Meski tak ada isyarat bahwa pria yang telah berusia 78 tahun ini telah kehilangan semangatnya, namun banyak media yang mulai berspekulasi mengenai penerus kejayaan Armani. Apa yang dikatakan Armani tentang hal ini? Dia pernah berkata bahwa jika harus menyerahkan seluruh kerajaannya ke salah satu orang, dia akan memilih Tom Ford, desainer Amerika yang telah membalik keberuntungan Gucci.

5. Perusahaan Armani ada dalam genggamannya seutuhnya
Hal terakhir yang mungkin tak kalian ketahui tentang Giorgio Armani adalah bahwa kerajaan bisnisnya ini tak memiliki shareholder, alias tak ada pembagian saham. Perusahaan Armani seutuhnya dimiliki secara pribadi dan dikelola oleh Giorgio Armani sendiri. Pria ini telah menolak ajakan LVMH dan Gucci untuk menyatukan label mereka. "Aku memutuskan untuk menjaga independensiku," katanya.

Fakta di atas memberikan lebih banyak gambaran tentang Giorgio Armani, baik secara pribadi maupun kualitas bisnis yang dimilikinya. Tampaknya ini membuktikan bahwa pasti ada orang yang hebat di balik perusahaan yang terus berkembang pesat.

Rabu, 14 November 2012

Resep Langsing Mesty Ariotedjo

Banyak yang memuji Dwi Lestari Pramesti Ariotedjo atau akrab disapa Mesty Ariotedjo sebagai gadis multitalenta dan extraordinary. Ternyata pujian itu pun patut FITNESS lontarkan lagi pada Mesty, tidak hanya karena kemampuannya bermain alat musik dan kepandaian di dunia akademis, tapi juga gaya hidupnya yang sehat dan bugar.

Nama Mesty hari-hari ini semakin ‘harum’ setelah dirinya didaulat menjadi brand ambassador sebuah produk perawatan kulit. Siapa sih Mesty Ariotedjo, gadis yang lahir pada 25 April 1989 ini? Namanya mungkin tak setenar artis yang muncul setiap hari di layar kaca, tapi prestasi dan misi sosial yang ingin diwujudkannya, tak kalah bersinar. Mahasiswi kedokteran FK-UI ini juga menyandang predikat Duta Yayasan Musik Sastra Indonesia dan juga juru bicara kampanye bagi Yayasan Jantung Indonesia. 

Anak kedua dari tiga bersaudara ini pun mampu memainkan tiga alat musik klasik, seperti harpa, piano dan flute. Ia pun menjadi salah satu model dari desainer ternama Biyan. Aktif di lingkungan sosial masyarakat tak membuat Mesty kehilangan waktu untuk menyelesaikan pendidikan dan tetap bisa asyik menekuni hobby-nya. Bahkan di mata teman-temannya Mesty punya gelar tersendiri. Gadis berambut lurus panjang ini diberi predikat ‘Miss Putih Telur’.


Kenapa Dijuluki Miss Putih Telur?
Sebenarnya itu karena kebiasaan saya kalau makan di kampus. Setiap membeli gado-gado, saya selalu minta ditambah 3 telur rebus. Awalnya, si penjual kaget kok banyak banget telurnya. Teman-teman di kampus juga memandang dengan aneh, apalagi saya bisa makan 6 putih telur dalam sehari. Akhirnya setelah saya jelaskan manfaatnya, teman dan penjaga kantin kampus pun hafal kebiasaan ini hingga mereka menjuluki saya ‘Miss Putih Telur’.

Kenapa bisa sefanatik itu mengasup putih telur?
Tubuh saya dulu gemuk, beratnya 69 kg. Lalu saya ingin kurus dengan cepat tapi dilakukan dengan cara yang tidak sehat. Saat itu, saya menjalani diet ngawur, seharian tidak makan, lalu berolahraga ekstra keras: renang dan lari, tapi tidak ada asupan gizi, hingga akhirnya malah jatuh sakit. Kemudian saya berkonsultasi ke dokter gizi. Dari kondisi saya saat itu, dokter menyatakan saya mengalami muscle lost. Saya sukses turunkan bobot tapi kondisi tubuh sama sekali tidak sehat. Dari situ saya belajar melangsingkan tubuh dengan cara yang benar dan aman agar tubuh tetap sehat. Salah satu yang saya pelajari adalah tubuh butuh protein dan itu bisa didapat dari putih telur. Dengan mengasup putih telur, maka saya bisa menakar asupan protein yang masuk ke dalam tubuh. Kini, berat badan saya cukup ideal yaitu 50 kg.

Apa telur juga rahasia kecantikan Mesty sehingga terpilih sebagai icon product?
Ha, ha, ha....saya rasa tidak, saya makan putih telur karena ingin memperoleh proteinnya. Kalau untuk kesehatan kulit, tidak ada yang khusus. Apalagi kulit saya tidak putih, tapi sawo matang khas wanita Indonesia. Untuk perawatan kulit, saya lebih banyak mengasup buah-buahan yang kaya akan antioksidan dan vitamin C. Selain itu juga rajin memakai moisturizer maupun body lotion agar kulit wajah dan tubuh selalu lembab. Kulit yang sehat membuat kita lebih percaya diri. 

Bagaimana menjaga kebugaran tubuh agar tetap aktif?
Pastinya olahraga. Sudah 3 tahun saya rutin pilates 2-3 kali seminggu. Tapi sekarang sedang jatuh hati pada yoga. Baru sebulan ini saya rutin yoga 2 kali seminggu, lalu ditambah latihan cardio selama 45 menit – 1 jam di atas treadmill danweight training dengan beban dumbbell 2 kg, sekali seminggu di gym, agar tubuh lebih tone

Mana prioritas Anda, jadi musisi, model atau dokter
Musik adalah hobi saya, sejak kecil sudah senang dengan musik klasik. Prioritas saya adalah menjadi seorang dokter. Dunia modelling hanya saya jalani di waktu luang. Penghasilan yang saya dapatkan dari dunia modelling memang lumayan. Dan semua saya tabung agar kelak bisa membantu saya menyelesaikan kuliah di kedokteran. Rencana saya pada usia 27, saya tak lagi aktif menggeluti kegiatan non akademis karena saya mau fokus untuk meneruskan studi S3.

Tidak sayang meninggalkan dunia model? Apalagi sekarang sudah menjadi seorang brand ambassador?
Cita-cita terbesar saya adalah aktif di dunia kesehatan. Saya ingin membangun rumah sakit gratis bagi yang tidak mampu, ingin membuat asuransi kesehatan secara gratis bagi semua orang. Jadi ketika sakit mereka tidak perlu mengkhawatirkan biaya. Pekerjaan saya sekarang memberi kesempatan untuk jadi lebih dikenal, karena memang secara umum orang ingin berbicara atau lebih mendengar dengar orang yang diketahui atau dikenal oleh mereka. Intinya saya ingin memanfaatkan popularitas saat ini agar kelak masyarakat mau mendengar saya berkampanye seputar kesehatan.

Kampanye kesehatan apa yang ingin disampaikan?
Banyak, paling besar adalah tentu akses kesehatan yang murah bahkan gratis bagi masyarakat. Namun sekarang, walau masih berskala kecil, saya sudah mulai mengajak orang-orang terdekat untuk berhenti merokok dan berolahraga secara teratur.

Anda memiliki brain, beauty and behavior. Tidak tertarik ikut kontes kecantikan agar lebih populer?
Rasanya saya berbeda pemahaman dengan istilah tersebut. Saya bukan orang yang kompetitif, dan bagi saya brain, beauty, behavior bukan sesuatu yang dilombakan, tapi lebih baik dimanfaatkan untuk membantu orang lain. Kita perlu jadi orang yang idealis dalam memikirkan cara membangun Indonesia jadi lebih baik.