Kamis, 11 Oktober 2012

Ekspresi Diri Lewat Fashion ala Pevita Pearce

Passion artis peran Pevita Pearce terhadap fashion mendorongnya berani berekspresi dengan gayanya dalam berpenampilan. Media sosial menjadi wadah bagi perempuan kelahiran Jakarta, 6 Oktober 1992 ini, dalam menumpahkan kreasinya dalam berbusana.

"Saya suka bereksperimen dengan penampilan, dengan gayasmart-casual juga edgy," tutur Pevita kepada Kompas Femaleseusai peluncuran minisite fashion Crocs, dengan Pevita Pearce sebagai fashion stylist, di De Excelso Grand Indonesia Jakarta, Selasa (2/10/2012).

Pevita menyebut dirinya sebagai "bunglon" jika menyangkut penampilan atau gaya busana. Ragam gaya dicobanya, dan berani mengekspresikan diri terutama dengan foto melalui Instagram.

"Instagram saya fashion banget. Baju apa yang saya pakai hari ini, kacamata apa yang dipakai, pasti saya pose dan share di Instagram. Saya seperti bunglon tapi gayanya tetap smart-casual, edgy," tutur perempuan yang gemar padu padan busana sejak lulus sekolah dasar.

Menurut Pevita, memasang foto gaya busana melalui media sosial seperti yang dilakukannya bukan bermaksud memberikan inspirasi. Walaupun kemudian gayanya menjadi inspirasi, itu perihal lain. Baginya, ekspresi diri lewat fashion menjadi caranya menunjukkan siapa dirinya, dan selera berbusana juga gaya berpenampilannya.

Rupanya, kepercayaan diri Pevita dalam mengekspresikan selera fashionnya mengundang merek alas kaki ternama untuk memilihnya sebagai fashion icon. Adalah kebanggaan baginya terpilih sebagai fashion icon. Meski tak memiliki latar belakang fashion, Pevita percaya diri bahwa ia memiliki selera berbusana yang baik sehingga ada brand fashion yang meliriknya menjadi fashion stylist.

Gaya berpakaian
Pevita menuturkan, soal berpakaian ia termasuk dalam dua tipe. "Tipe berpakaian saya itu simpel-seksi-classy, dan hippies," ungkapnya.

Meski mengaku berani bereksperimen dengan penampilan, Pevita mengaku suka warna natural dalam berbusana. Busana juga aksesori yang nyaman juga menjadi pertimbangan lainnya dalam berpenampilan.Tak sulit bagi Pevita untuk padu padan busana setiap harinya. Juga tak butuh waktu lama bagi perempuan yang berencana meluncurkan label fashion ini dalam berbusana.

"Satu menit cukup untuk mix match. Sebelum tidur di kepala saya sudah terbayang akan pakai baju apa esok hari," tuturnya.

Kecintaannya dengan dunia mode membuat Pevita pun rajin mengoleksi ragam model busana. Untuk memenuhi hasratnya dalam bergaya dengan busana, ia rutin belanja per tiga bulan menambah koleksi busana juga aksesori. 

Perempuan yang telah berbisnis aksesori dua tahun terakhir ini memang kecanduan aksesori dan berencana meluncurkan label Hippearce. "Paling enggak saya pakai cincin. Bukan Pevita Pearce rasanya kalau nggak pakai aksesori," ungkap Pevita yang mengaku pernah sengaja membeli aksesori lantaran lupa mengenakannya saat keluar rumah.

Untuk menambah koleksi busana, Pevita bisa berbelanja hingga penuh satu koper. Singapura dan Bangkok menjadi destinasi belanja fashion favoritnya. "Saya belanja di luar negeri bukan di toko tapi di pasar. Pasar di sana nyaman, dan aura belanjanya berbeda, udaranya juga bikin belanja nyaman," ungkapnya memberikan alasan mengapa lebih senang belanja di pasar di negeri orang ketimbang di pasar dalam negeri.

Jika saat ini Pevita berkreasi di bidang fashion untuk dirinya, ke depan perempuan 20 tahun ini berencana meluncurkan label fashion untuk semua orang yang merasa sesuai dengan gayanya. Pevita percaya diri, dengan keahlian otodidaknya, ia mampu berkiprah di bidang mode. 

"Kita bisa belajar di mana saja, tidak harus sekolah mode," ungkapnya optimistis mampu berkiprah sebagai fashion designer, nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar